Selasa, 08 November 2011

pengujian daya kecambah

     Benih sebagai salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman
memegang peranan yang sangat penting baik dalam memperbanyak
tanaman maupun dalam mendapatkan produk hasil tanamannya.
     Namun banyaknya spesies/varietas tanaman yang beraneka ragam
ada kecenderungan benih akan tercampur antara yang satu dengan
yang lainnya. Untuk menjamin penggunaan benih yang benar-benar
murni, bersih, dan tidak tercampur dengan bahan lainnya, salah
satunya adalah dengan melakukan pengujian kemurnian benih.
     Kemurnian benih merupakan persentase dari berat benih murni yang
terdapat dalam suatu contoh benih.
Tujuan pengujian kemurnian benih adalah:
   1. Untuk mengetahui komposisi benih yang ada dalam kelompoknya
   2. Untuk mengetahui identitas dari berbagai spesies benih dan partikelpartikel
       lainnya yang ada dalam kelompoknya
   3. Untuk melindungi konsumen benih
Pada pengujian mutu benih, pengujian kemurnian benih biasanya
dilakukan terlebih dahulu sebelum pengujian benih yang lainnya
dilakukan. Setelah diperoleh benih murni maka dilanjutkan untuk
pengujian yang lainnya, misal pengujian kadar air, daya kecambah
benih, pengujian kekuatan tumbuh dan pengujian kesehatan benih.
Nilai kadar air, daya kecambah, kekuatan tumbuh dan kesehatan
benih yang ingin diperoleh adalah dari benih murni bukan nilai dari
benih kotor.
Komponen uji kemurnia benih
     Sampel benih yang dikirim ke laboratorium yang diuji kemurniannya
merupakan kelompok benih yang perlu dibersihkan dari segala kotoran
bahan lain yang tidak diharapkan kecuali spesies veritas benih yang
dicantumkan dalam label sampel benih.
     Menurut pengujian kemurnian benih, sampel benih yang diuji dapat
dipisahkan menjadi empat komponen, yaitu :
  1. Benih murni
  2. Benih spesies tanaman lain
  3. Benih gulma
  4. Kotoran
Benih Murni
     Yang termasuk dalam katagori benih murni adalah :
? Benih spesies/varietas seperti yang disediakan oleh penangkar benih
atau tertulis dalam label.
? Benih masak dan utuh.
? Benih yang telah berkecambah sebelum diuji.
? Benih yang terserang hama/penyakit tetapi belum berubah bentuk.
? Pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih asal,
dapat dipastikan termasuk spesies/varietas yang dimaksud.
Benih spesies tanaman lain.
     Benih spesies lain adalah biji dari semua spesies tanaman dan varietas
yang tidak termasuk spesies/varietas yang ditentukan namanya pada
label , yang ikut tercampur dalam sampel .
     Yang termasuk dalam katagori ini adalah :
? Benih dari spesies/varietas lain.
? Benih rusak dan ukurannya kurang dari separuh ukuran benih.
? Benih yang tidak memiliki kulit benih.
? Benih hampa.
? Benih yang telah berubah warna dan bentuk.
Benih gulma
Benih gulma adalah semua biji yang berasal dari tanaman gulma atau
tanaman yang pada umumnya dianggap sebagai tanaman pengganggu.
Yang termasuk dalam katagori ini :
? Semua benih gulma
? Pecahan benih gulma yang berukuran separuh atau kurang dari ukuran
sesungguhnya, tetapi masih mempunyai embrio.
Kotoran
     Kotoran yang dimaksud adalah semua bahan yang bukan biji termasuk
semua pecahan biji yang tidak memenuhi persyaratan baik dari
komponen benih murni, spesies/varietas lain maupun benih gulma.
     Kotoran yang biasa tercampur dalam benih adalah tanah, pasir, kerikil,
potongan bagian-bagian tanaman seperti sekam, jerami, ranting, daun
dan lain-lain.
Cara Menguji Kemurnian Benih

     Pengujian kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda
antara hasil ulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau
lebih rendah dari 5%.
     Dalam uji kemurnian benih sampel benih yang telah ditentukan
ditimbang beratnya terlebih dahulu, kemudian dipisah-pisahkan atas
komponen yang ada yaitu benih murni, benih speises tanaman lain,
benih gulma dan kotoran lainnya.
     Untuk memisahkan sampel benih dari kotoran fisik yang lebih ringan
dari benih dapat menggunakan seed blower.
     Setiap komponen yang telah berhasil dipisahkan selanjutnya masingmasing
ditimbang, lalu ditotal. Untuk menghindari adanya kekeliruan
dalam menghitung kemurnian benih, maka total berat semua
komponen dibandingkan dengan berat awal sampel benih yang diuji.
     Berat total dari semua komponen seharusnya sama dengan berat awal
sampel benih yang diuji, tetapi bisa juga kurang/lebih. Dan yang
terakhir dari pelaksanaan uji kemurnian benih adalah menghitung
persentase dari setiap komponen benih yang diuji.

Perhitungan
     Kemurnian benih merupakan persentase berat benih murni yang
terdapat dalam sampel benih. Dengan diketahuinya nilai kemurnian
benih akan memberikan gambaran bagi konsumen benih, bahwa benih–
benih dari spesies/varietas yang ditanam dapat memberikan suatu
keseragaman tumbuh di lapangan, dan waktu panenpun akan serentak
sehingga hasil yang diperoleh akan seragam jenisnya dan sesuai
dengan jenis spesies/varietas yang ditanam.
     Berdasarkan hasil laboratorium, uji kemurnian benih memberikan suatu
nilai kemurnian benih berbanding terbalik dengan benih campuran yang
lain. Apabila nilai suatu kemurnian benih tinggi berarti benih murni
yang terdapat dalam kelompoknya tinggi, namun campuran bahan lain
seperti benih spesies lain, gulma dan kotoran lain memiliki nilai rendah.
     Dalam perhitungan kemurnian benih dipengaruhi oleh komponen hasil
pengujian benih. Apabila berat sampel benih kurang dari 25 gram,
maka perhitungan persentase berat masing-masing komponen dengan
membandingkan terhadap keseluruhan berat semua komponen (bukan
terhadap berat sampel benih yang diuji), dikalikan dengan 100%.
       B
A = ? x 100%
      C
Keterangan :
A = Persentase masing-masing komponen benih
B = Berat msing-masing komponen benih
C = Berat total contoh benih yang diuji
 
     Komponen yang hasilnya kurang dari 0,05% dianggap nol, sedangkan
yang hasilnya ? 0,05% dianggap 0,1%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar